~Terungkap Detik Detik Merapi Meletus Dahsyat yang Menewaskan Mbah Marijan ~

Mengutip wikipedia:Erupsi 2010:

foto_merapi_tempoGunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 m dpl, per 2010) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara.

Peningkatan status dari “normal aktif” menjadi “waspada” pada tanggal 20 September 2010 direkomendasi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Setelah sekitar satu bulan, pada tanggal 21 Oktober status berubah menjadi “siaga” sejak pukul 18.00 WIB. Pada tingkat ini kegiatan pengungsian sudah harus dipersiapkan. Karena aktivitas yang semakin meningkat, ditunjukkan dengan tingginya frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik, sejak pukul 06.00 WIB tangggal 25 Oktober BPPTK Yogyakarta merekomendasi peningkatan merapi_22status Gunung Merapi menjadi “awas” dan semua penghuni wilayah dalam radius 10 km dari puncak harus dievakuasi dan diungsikan ke wilayah aman. Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernapasan. Sejak saat itu mulai terjadi muntahan awan panas secara tidak teratur. Mulai 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB. Selanjutnya mulai teramati titik api diam di puncak pada tanggal 1 November, menandai fase baru bahwa magma telah mencapai lubang kawah.

Namun, berbeda dari karakter Merapi biasanya, bukannya terjadi pembentukan kubah lava baru, malah yang terjadi adalah peningkatan aktivitas semburan lava dan awan panas sejak 3 November. Erupsi eksplosif berupa letusan besar diawali pada pagi hari Kamis, 4 November 2010, menghasilkan kolom awan setinggi 4 km dan semburan awan panas ke berbagai arah di kaki Merapi. Selanjutnya, sejak sekitar pukul tiga siang hari terjadi letusan yang tidak henti-hentinya hingga malam hari dan mencapai puncaknya pada dini hari Jumat 5 November 2010. Menjelang tengah malam, radius bahaya untuk semua tempat diperbesar menjadi 20 km dari puncak. Rangkaian letusan ini serta suara gemuruh terdengar hingga Kota Yogyakarta (jarak sekitar 27 km dari puncak), Kota Magelang, dan pusat Kabupaten Wonosobo (jarak 50 km). Hujan kerikil dan pasir mencapai Kota Yogyakarta bagian utara, sedangkan hujan abu vulkanik pekat melanda hingga Purwokerto dan Cilacap. Pada siang harinya, debu vulkanik diketahui telah mencapai Tasikmalaya, Bandung, dan Bogor.


Gunung merapi meletus dahsyat 26-10-2010 pkl 17.02 membentuk play_vidio_youtubemakna yang sangat dalam bagi manusia yang hidup, karena disitulah muncul keteraturanNya. Sebelum Meletus Dahsyat, Kota Jogja di guncang gempa, hingga kraton jogja bergetar, Kemudian 66 hari setelahnya, merapi meletus sangat dahsyat, sedahsyatnya, hingga tokoh nasional ikut menjadi korban

Detik Detik Merapi Meletus yang Tewaskan Mbah Marijan


Mbah marijan yang ditemukan meninggal dunia, karena ikut menjadi korban letusan merapi tgl 26-oktober-2010, Detik-Detik Akhir Mbah Marijan Merapi Meletus 26 oktober 2010


iklan_mbah_marijanMerapi meletus, didahului dengan peningkatan status menjadi awas yang berbarengan dengan terjadinya gempa dan tsunami mentawai. Tepat pagi hari status awas merapi, maka tidak berapa lama, gempa besar mengguncang, dimana akhirnya dari gempa itu, terjadilah tsunami di mentawai. Esoknya, merapi meletus tgl 26-10-2010, dengan membawa korban. Pada letusan 26 Oktober 2010, termasuk Mbah Maridjan. Mbah marijan yang ditemukan meninggal dunia, karena ikut menjadi korban letusan merapi tgl 26-oktober-2010, Detik-Detik Akhir Mbah Marijan

Selasa, 26 Oktober 2010 ,

  1. 17.00 :Mbah Marijan sedang berada di rumahnya. Saat itu, dia didatangi dua tamu yang membujuk agar bersedia turun. Tapi, Mbah Marijan tetap tidak mau meninggalkan rumah.
  2. 17.10 :Terdengar gemuruh dari lereng Merapi. Setelah itu, terlihat warna merah di atas Merapi.
  3. 17.15-19.00 : Perkiraan waktu selama awan panas (wedhus gembel) meluncur dari atas Merapi dan menyapu kampung Mbah Marijan di Kinahrejo. Ketika awan panas meluncur, Mbah Marijan diduga sedang salat Magrib di dalam kamar pribadinya. Diduga, ketika sedang bersujud, tubuhnya dihantam awan panas hingga nyawanya melayang. Note :marijan_dan_kode_66Sleman – SURYA- Juru Kunci Gunung Merapi Ki Surakso Hargo atau Mbah Maridjan menjadi korban dan ikut tewas akibat semburan awan panas letusan Gunung Merapi, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/10) sore. Seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Slamet, mengatakan, saat dilakukan penyisiran pada Rabu pagi ditemukan sesosok mayat dalam posisi sujud di dalam kamar mandi rumah Mbah Maridjan.”Kemungkinan mayat yang ditemukan tersebut adalah Mbah Maridjan, namun ini belum pasti karena wajah dan seluruh tubuhnya sudah rusak dan sulit dikenali lagi,” katanya. Menurut dia, mayat tersebut ditemukan di dalam kamar mandi rumah dalam posisi sujud dan tertimpa reruntuhan tembok dan pohon.”Biasanya di dalam rumah Mbah Maridjan tersebut hanya ditinggali oleh Mbah Maridjan sendiri,” katanya.”
  4. 21.00-24.00 : Tim evakuasi tiba di Kinahrejo untuk mencari korban, termasuk mencari kejelasan nasib Mbah Marijan. Tapi, hingga pukul 00.00, Mbah Marijan tak ditemukan. Sempat beredar kabar Mbah Marijan selamat tapi dalam kondisi lemas.

Rabu, 27 Oktober 2010,

06.30 : evakuasi_mbah_marijanPara relawan dari tim SAR dan PMI menemukan jasad di kamar pribadi Mbah Marijan. Jasad itu sedang bersujud. Dari pakaian yang tersisa, diyakini bahwa jasad itu adalah Mbah Marijan. Note ” Seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Slamet, mengatakan, saat dilakukan penyisiran pada Rabu pagi ditemukan sesosok mayat dalam posisi sujud di dalam kamar mandi rumah Mbah Maridjan.”Kemungkinan mayat yang ditemukan tersebut adalah Mbah Maridjan, namun ini belum pasti karena wajah dan seluruh tubuhnya sudah rusak dan sulit dikenali lagi,” katanya. Menurut dia, mayat tersebut ditemukan di dalam kamar mandi rumah dalam posisi sujud dan tertimpa reruntuhan tembok dan pohon.”Biasanya di dalam rumah Mbah Maridjan tersebut hanya ditinggali oleh Mbah Maridjan sendiri,” katanya.””Dipastikan mbah marijan ikut menjadi korban amukan merapi tgl 26-oktober-2010, sehingga beliau ikut pula dimakamkan, Pagi Ini Mbah Marijan Dimakamkan

MarijanMbah Marijan tidak mau mengungis karena masih menunggu wangsit mbah petruk, padahal bayangan ‘mbah petruk’ sudah menampakkan diri sebelumnya,Kronologi Detik-detik Wedhus Gembel Sergap Rumah Mbah Maridjan Selain Mbah Marijan, dua orang lain yang terjebak dan tidak bisa dievakuasi adalah Mbah Poniman dan istrinya, tokoh masyarakat Desa Kepuhardjo. Seperti juga Mbak Marijan, Mbah Poniman juga enggan dievakuasi sejak dini karena menunggu wangsit dari Petruk.


play_vidio_youtubeMbah Marijan tidak mau mengungis karena masih menunggu wangsit mbah petruk, padahal bayangan ‘mbah petruk’ sudah menampakkan diri sebelumnya,Kronologi Detik-detik Wedhus Gembel Sergap Rumah Mbah Maridjan Selain Mbah Marijan, dua orang lain yang terjebak dan tidak bisa dievakuasi adalah Mbah Poniman dan istrinya, tokoh masyarakat Desa Kepuhardjo. Seperti juga Mbak Marijan, Mbah Poniman juga enggan dievakuasi sejak dini karena menunggu wangsit dari Petruk.

Sisi lain, agar menjawab hal itu, maka sesungguhnya dialam semesta ini, semuanya adalah milik Allah swt semata, entah oleh Allah dibentuk sebagai awan yang mirip dengan ornamen tertentu, atau pijaran api yang membentuk simbol tertentu, semua adalah kehendak Allah swt semata. Merujuk pada letusan merapi yang terjadi tgl 26-10-2010, kemudian tampak lava pijar yang berkesan tertentu tgl 2-11-2010, tersebutlah Surat ke 20 ayat ke 6 yang menyebutkan:

  • Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.

Sebuah foto dengan kesan tertentu adalah wajar saja, dimana hal itu dapat diartikan sebagai sebuah pesan Allah swt tentang kebesaranNya, khususnya di bulan novemver ini, yaitu tgl 2-11-2010 itulah lava pijar mulai muncul. Kemunculan ini sebagai sebuah memori tahun 2006 lalu, tentang sebuah kesan pula tercatat tgl 22-11-2006, ledakan lumpur lapindo yang membentuk asma Allah, (sumber detik.com) Sebuah foto dengan kesan tertentu sebagai simbol simbol dialam ini, sesungguhnya adalah sebuah peringatanNya, terlebih pada ledakan foto 22-11-2006 lalu sebagai sebuah iktibar bagi kita semua yaitu tercatat pada surat 22 ayat 11 yang menyebutkan salah satu sifat manusia secara umum dimana sebuah pengabdian bergantung kepada nasib yang menimpa diri masing-masing.

  • 11. Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi [981]; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang [982]. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
    [981]. Maksudnya: tidak dengan penuh keyakinan. [982]. Maksudnya: kembali kafir lagi.

Foto ‘bidadari’ yang di foto tgl 2-11-2010 itulah pula menceritakan tentang kepuran-puraan dari sebuah keimanan kepada Allah swt, dimana pada surat 2 ayat 11 telah dijelaskan siapa sesungguhnya yang membuat kerusakan dimuka bumi ini, surat 2 ayat 11:

  • 11. Dan bila dikatakan kepada mereka:”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”

Inilah sebuah pesan dari gunung merapi yang lebih luas daripada hanya sekedar mbah petruk, seorang bidadari atau apapun itu namanya, sesungguhnya telah terang akan gunung merapi itu yang telah mengubur ‘tokoh bangsa’ yaitu mbah marijan yang dielu-elukan sebagai pembuat kebaikan di muka bumi (merapi), Menag: Mbah Maridjan Memberikan Inspirasi Keteladanan sesungguhnya korban yang banyak justru berada di sekitar beliau, Korban tewas di sekitar Mbah Maridjan jadi 16 orang

Mengapa pesan dari gunung merapi lebih tertuju pada mbah marijan ?


awan_panas_merapi_14_6_2006_mbah_marijan_selamatPerhatikan dengan seksama gambar diatas, sebuah awan panas merapi tgl 14/6/2006 menyapu bungker kaliadem, dan rumah mbah marijan selamat, ingat tgl 14-juni-2006Hal ini berkaitan dengan beberapa hal yang telah berlalu di masa jaya beliau yaitu tahun 2006 lalu, dimana itulah beliau, 26/08/2006 13:36 WIB Mbah Marijan Pimpin Labuhan Merapi

(in memoriam Mbah Marijan menjadi Iklan, sumber kompas.com) Bagus Kurniawan – detikcom
Sleman – Juru kunci Gunung Merapi, RP Suraksohargo yang lebih dikenal Mbah Marijan memimpin prosesi labuhan alit di Gerbang Srimanganti atau Pos 2 Merapi. Upacara labuhan alit yang jatuh setiap tanggal 30 Rejeb penanggalan Jawa 1939 itu dilakukan untuk memperingati jumenengan dalem atau naik tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai raja Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat. Upacara adat Labuhan Merapi hari ini, Sabtu (26/8/2006) di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Sleman yang juga menjadi kediaman juru kunci Merapi, Mbah Marijan. Prosesi ini digelar sehari setelah dilakukan upacara labuhan di Parangkusumo Bantul. Sebelum dilakukan prosesi, pada hari Jumat kemarin telah dilakukan upacara serah terima ubarampe labuhan dari utusan kraton kepada pejabat Kabupaten Sleman di Kecamatan Cangkringan. Dari kecamatan, barang-barang yang akan dilabuh ini pada sore harinya akan diserahkan kepada kepada juru kunci Merapi, untuk disemayamkan. Baru pada hari Sabtu pagi, prosesi labuhan dimulai dipimpin Mbah Marijan bersama beberapa abdi dalem kraton lainnya. Ratusan warga turut hadir memadati halaman rumah Mbah Marijan untuk menyaksikan prosesi tahunan ini.

iklan_mbah_marijanSebelum prosesi arak-arakan dimulai, warga yang ingin ngalap berkah sudah ada yang mendaki lebih dulu melalui jalur pendakian bagian selatan. Menjelang subuh sudah banyak warga yang berkumpul di pendopo Srimanganti tempat prosesi labuhan dimulai yakni di Pos 2 di wilayah Kendhit yang merupakan batas hutan vegetasi Merapi. Sejak pagi hingga acara berlangsung langit cerah dengan suhu udara sekitar 20 derajat Celcius. Menjelang dilaksanakan upacara labuhan sejak Jumat sore hingga Sabtu pagi, Merapi tampak jelas, meski beberapa hari sebelumnya gunung itu selalu tertutup kabut. Beberapa barang yang dilabuh sebanyak 8 macam meliputi, kain sinjang cangkring, semekan gadhung melati, semekan bango tolak, peningset yudharaga, selendang cindhe, kain kampuh poleng, minyak wangi, kemenyan ratus, uang kepeng dan beberapa sesaji diantaranya nasi ingkung lengkap danlain-lain.

Labuhan-merapi(sumber gambar tempo.co.id)
Semua ubarampe labuhan dibawa oleh para abdi dalem. Mbah Marijan langsung memimpin sendiri jalannya prosesi sebagai pembuka jalan. Turut mendampingi selama berlangsung prosesi hingga menuju tempat acara di Pos 2 beberapa anggota Tim SAR DIY dan relawan lainnya. Setelah berjalan mendaki selama lebih kurang 2 jam, rombongan tiba di tempat upacara. Ratusan orang yang sudah datang lebih dulu maupun yang datang bersamaan rombongan Mbah Marijan langsung duduk di sekitar tempat prosesi. Setelah dilakukan wilangan atau pengecekan satu-persatu barang yang akan dilabuh. Setelah dinyatakan lengkap semua ubarampe labuhan kemudian di tempat yang telah disediakan. Bersamaan dengan dibakarnya kemenyan dilakukan doa bersama memohon keselamatan. Usai dilakukan doa bersama barang-barang yang dilabuh kemudian diperebutkan warga yang ingin ngalap berkah.

Ubarampe yang dilabuh itu sebagai bentuk permohonan untuk mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan terutama kepada Sultan, negara Indonesia, Kraton Yogyakarta beserta warga Yogyakarta seluruhnya diberi keselamatan di jauhkan dari berbagai bencana terutama pasca erupsi Merapi tahun ini maupun berbagai bencana dan musibah lainnya.

evakuasi_mbah_marijanLabuhan itu juga sebagai persembahan kepada penguasa Gunung Merapi yang dipimpin Eyang Kyai Sapu Jagad, Empu Rama, Empu Ramadi, Krincing Wesi, Branjang Kawat, Sapu Angin, Mbah Lembang Sari, Nyai Gadhung Mlati dan Kyai Megantoro yang kesemuanya sebagai penguasa di Gunung Merapi. (jon)

Mbah Marijan yang ikut menjadi korban keganasan merap menjadi headline dari banyak media. Hampir semua media memberitakan kejadian ini yang menunjukkan betapa beliau menjadi tokoh sentral di negeri indonesia. Apalagi jasad mbah marijan ditemukan dalam posisi bersujud, maka tafsir dari posisi sujud beliau tentu sangat-lah beragam, yang rata-rata menunjukkan betapa jasad beliau ini adalah bentuk tunduk patuh kepada Allah swt, bukan tunduk kepada merapi yang konon di jaga oleh para jin ( Eyang Kyai Sapu Jagad, Empu Rama, Empu Ramadi, Krincing Wesi, Branjang Kawat, Sapu Angin, Mbah Lembang Sari, Nyai Gadhung Mlati dan Kyai Megantoro ANEH .... AWAN PANAS MERAPI 26-OKTOBER-2010 SENGAJA MENGINCAR MBAH MARIJANyang kesemuanya sebagai penguasa di Gunung Merapi, 26/08/2006 13:36 WIB Mbah Marijan Pimpin Labuhan Merapi).
(sumber gambar tvone)


Entah mengapa kejadian meninggalnya mbah marijan menjadi bahan yang kontroversial, sama dengan ketika beliau masih hidup saat tahun 2006 lalu, dimana semua mata tertuju pada sosok mbah marijan yang menolak mengungsi,

Misteri Ilahi Mbah Marijan Menjadi Korban



play_vidio_youtube

Catatan:[Penting] Sebelum melihat, membaca atau menonton vidio yang ada di situs ini, perlu memahami bahwa situs ini bukanlah situs Ramalan, gotak gatik matuk atau Paranormal,detil penjelasan sbb Beda Paranormal VS Hamba Allah


Seakli lagi, Tgl 26 oktober 2010, Merapi Meletusawan_panas_merapi_14_6_2006_mbah_marijan_selamatPerhatikan dengan seksama gambar diatas, sebuah awan panas merapi tgl 14/6/2006 menyapu bungker kaliadem, dan rumah mbah marijan selamat, ingat tgl 14-juni-2006, Tahun 2010 sebagai perbandingan dengan gambar dibawah ini 26-oktober-2010, tercatat 1626 hari selang waktu terjadinya antara dua awan panas tsb, dimana rumah mbah marijan tersapu awan panas yang secara tiba-tiba awan tersebut berbelok, tidak seperti tahun 2006.

ANEH .... AWAN PANAS MERAPI 26-OKTOBER-2010 SENGAJA MENGINCAR MBAH MARIJANMengapa awan panas tahun 2010 tersebut berbelok ? hingga menewaskan mbah marijan ? apakah mbah marijan tiada diberi peringatan sebelumnya ?

marijan_dan_kode_66Mbah marijan meninggal dunia, sebagai tokoh yang menjadi magnet bagi semua pihak, sampai-sampai pak Wapres, Wapres Harapkan Doa Mbah Maridjan‎ dan Menter Agama pula memberika komentar, Menag Akui Mbah Maridjan Memberikan Inspirasi Keteladanan‎. Semua tokoh merapi_22di negeri ini hampir semua kenal dengan sosok mbah marijan, apalagi setelah beliaunya menjadi icon iklan di TV yang tiap hari di tayangkan, Mbah Maridjan Tetap Bintang Iklan

Beliau meninggal tepat tgl 26-oktober-2010, Mbah Marijan Tewas, Mbah Marijan Berselang 4 Tahun 14-juni-2006 Selamat, 26-oktober-2010 menjadi korban Awan Panas Merapi Perhatikan gambar dibawah ini sebagai ilustrasi sebelum Mbah Marijan Tewas

rentetan_kegelapan_banjir_wasior_4_oktober_2010Tersebutlah bahwa 66 hari sebelumnya jogja di guncang gempa dan ingat gambar dibawah ini yang menyebutkan MARIJAN tersusun dari 66.

Perhatikan-lah bahwa marijan terusun dengan abjad yang membentuk 66, perhatikan beliau meninggal juga membentuk 66 Perhatikanlah lagi 26-10-2010 membentuk operasi sederhana 2+6+1+0+2+0+1+0=12,. Merapi meletus Dahsyat adalah bagian dari peringatanNya di muka Bumi agar manusia senantiasa mendekatkan diri padaNya, letusan di mulai tgl 26-10-2010 membentuk 2+6+1+0+2+0+1+0=12 dan Jika A=1,B=2 … MERAPI=62, hingga semua digitnya1+2+6+2=11 (SEBELAS)

Deretan 1 sampai 11 adalah 1+2+3+4+…+11=66 yang merupakan kejadia yang dituliskan diatas, hingga merapi meletus tgl+bln+thn+jam+menit membentuk 22 seperti gambar diatas

Ada Apakah 11, 22 dan 66 yang ditampakkan OlehNya? Ada Apakah ini Semua ? Ikuti Pembahasan dan Klik berikut ini

Halaman 1

Berikutnya Halaman Ke 2: …

sebelumnya

Apa yang Terjadi Setelah itu Semua ?

berikutnya