~Terungkap Penampakan Saat Gunung Merapi Meletus~

Mengutip wikipedia:Erupsi 2010:

merapi_2006Peningkatan status dari “normal aktif” menjadi “waspada” pada tanggal 20 September 2010 direkomendasi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Setelah sekitar satu bulan, pada tanggal 21 Oktober status berubah menjadi “siaga” sejak pukul 18.00 WIB. Pada tingkat ini kegiatan pengungsian sudah harus dipersiapkan. Karena aktivitas yang semakin meningkat, ditunjukkan dengan tingginya frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik, sejak pukul 06.00 WIB tangggal 25 Oktober BPPTK Yogyakarta merekomendasi peningkatan status Gunung Merapi menjadi “awas” dan semua penghuni wilayah dalam radius 10 km dari puncak harus dievakuasi dan diungsikan ke wilayah aman. Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernapasan. Sejak saat itu mulai terjadi muntahan awan panas secara tidak teratur. Mulai 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB. Selanjutnya mulai teramati titik api diam di puncak pada tanggal 1 November, menandai fase baru bahwa magma telah mencapai lubang kawah.

gambar_merapi_4_11_2010_kompasNamun, berbeda dari karakter Merapi biasanya, bukannya terjadi pembentukan kubah lava baru, malah yang terjadi adalah peningkatan aktivitas semburan lava dan awan panas sejak 3 November. Erupsi eksplosif berupa letusan besar diawali pada pagi hari Kamis, 4 November 2010, menghasilkan kolom awan setinggi 4 km dan semburan awan panas ke berbagai arah di kaki Merapi. Selanjutnya, sejak sekitar pukul tiga siang hari terjadi letusan yang tidak henti-hentinya hingga malam hari dan mencapai puncaknya pada dini hari Jumat 5 November 2010. Menjelang tengah malam, radius bahaya untuk semua tempat diperbesar menjadi 20 km dari puncak. Rangkaian letusan ini serta suara gemuruh terdengar hingga Kota Yogyakarta (jarak sekitar 27 km dari puncak), Kota Magelang, dan pusat Kabupaten Wonosobo (jarak 50 km). Hujan kerikil dan pasir mencapai Kota Yogyakarta bagian utara, sedangkan hujan abu vulkanik pekat melanda hingga Purwokerto dan Cilacap. Pada siang harinya, debu vulkanik diketahui telah mencapai Tasikmalaya, Bandung, dan Bogor.

lafal_merapi_detikFoto-foto yang menampakkan ‘kebesaran’ letusan merapi itu, didapatkan dari kompas.com: FOTO: Inilah Letusan Merapi Terbesar

Laporan wartawan KOMPAS.com Kristianto PurnomoKamis, 4 November 2010 | 15:55 WIB KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel yang membubung tinggi hingga terlihat di Deles, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2010). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meningkatkan perluasan radius bahaya dari yang semula 10 kilometer menjadi 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi seiring meningkatnya aktivitas gunung tersebut.

Bahasa Universal: Penampakan Lafal Allah pada Letusan Gunung Merapi


Dibalik keganasan letusan merapi IMG_5063yang terjadi, tersebutlah sebuah kabar tentang tertangkapnya lafal Allah di letusan yang terjadi tgl 4-november-2010 tersebut, Sesungguhnya lafal Allah yang terbentuk pada letusan merapi diatas, adalah sebuah perulangan yang pernah terjadi pada tahun 2006 lalu, berikut ini (sumber foto detik.com)

Foto Wedhus Gembel di Gunung Merapi, Yogyakarta pada 8 Juni 2006 lalu, yang bila dilihat secara seksama membentuk lafal Allah. (Foto: Bagus Kurniawan).
Banyak hal yang terjadi pada tahun 2006 lalu, sebuah foto yang tertangkap pada tgl 4-november-2006 lalu (tgl yang sama dengan letusan merapi 2010 ini), maka sesungguhnya telah nampak pula sebuah hiasan di langit yang sungguh cantik dan menyerupai sebuah tulisan arab:…. sebuah kenyataan saat Lumpur Lapindo Akan Meledak, … Foto di Sidoarjo tgl 4-november-2006 ….cover_lumpur_lapindo_99maka tgl 4-11-2006 di Sidoarjo Awan terasa cukup memberi kesan hingga berucap “subhanallah” dan terabadikan seperti foto ini : hingga 18 hari setelah 4-11-2006 itulah terjadi 22-11-2006 ledakan lumpur lapindo, sekali lagi 18 hari setelah awan tersebut terekam di sidoarjo 4-11-2006 yang membentuk 4+1+1+2+0+0+6=14, hingga 18 hari setelahnya lumpur lapindo meledak 22-11-2006 yang juga membentuk 2+2+1+1+2+0+0+6=14 sebagai sesuatu yang penting karena Al-Quran surat ke 14 adalah surat Ibrahiim sebagai bapak Tauhid, hingga ledakan lumpur lapindo itu membentuk 14+85 (porong)=99

Bahasa Universal: Penampakan Lafal Allah pada Ledakan lumpur Lapindo


lafal_merapi_detikAkhirnya dari 4-november-2006 lalu, 18 hari setelah itu, terjadilah ledakan lumpur lapindo dengan lafal Allah yang sungguh amat sangat nampak dan jelas (sumber detik.com) Peristiwa munculnya lafaz Allah pada letusan besar merapi tgl 4-11-2010 merupakan play_vidio_youtubebagian dari peringatanNya di dunia agar manusia senantiasa mendekatkan diri padaNya (foto dibawah ini)

Catatan:[Penting] Sebelum melihat, membaca atau menonton vidio yang ada di situs ini, perlu memahami bahwa situs ini bukanlah situs Ramalan, gotak gatik matuk atau Paranormal,detil penjelasan sbb Beda Paranormal VS Hamba Allah


Peristiwa tgl 4-11-2010 membentuk lonceng_alam_semesta_4+1+1+2+0+1+0=9 merupakan bagian dari memori dan terus berulang terjadi hingga muncul Halo Matahari di Jogja yang juga muncul numerikal 9, urat al-quran 9 Surah At-Taubah التوبة‎‎ Pengampunan agar manusia meminta ampun kepadaNya
marijan_dan_kode_66Halo matahari Jogja adalah biasa terjadi dimana-mana, terlebih musim pancaroba, khusus halo matahari jogja 4-1-2011 adalah sebuah makna khusus karena setelah berhari-hari daerah jogja, sleman, magelang, boyolali dst, diselimuti oleh awan panas merapi, maka tepat 4-1-2011 diawal tahun, sebuah doa dipanjatkan kepadaNya akan sebuah tandaNya, hingga muncul halo matahari 4-1-2011 yang merupakan bagian dari peringatanNya di dunia ini agar manusia senantiasa mendekatkan diri padaNya, memori 4-1-2011 membentuk 4+1+2+0+1+1=9 adalah memori surat al-quran 9 Surah At-Taubah التوبة‎‎ Pengampunan agar manusia meminta ampun kepadaNya, dan benar terjadi… 66 hari gempa_yogya_21_8_2010_dan_korban_jktsetelahnya terjadi gempa_yogya_21_8_2010_sebelum_merapi_meletus_66_hari_26_10_2010Gempa & Tsunami Dahsyat di Jepang 11-3-2011 yang juga membentuk 1+1+3+2+0+1+1=9
Matahari halo terlihat di Yogyakarta., Yogyakarta – Pelangi yang mengelilingi matahari terlihat jelas siang ini di langit Yogyakarta. Fenomena Halo pun disaksikan beberapa warga Yogya yang langsung keluar dari rumah mereka. Pantauan detikcom di jalan Pacar Baciro Yogya, Selasa (4/1/2011) sekitar pukul 11.15 WIB, udara dan langit di Yogya terlihat cerah. Lingkaran pelangi berdiameter raksasa terlihat indah melingkari titik putih matahari…..
Deretan 66 adalah makna yang dalam karena 1+2+3…+10+11=66 dan pernah muncul sebelumnya di merapi, saat Gempa Jogja 21-8-2010, maka merapi meletus dahsyat 66 hari berikutnya, hingga menewaskan tokoh nasional. Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. dan menelan korban 43 orang


Ada Apakah ini Semua ? Ikuti Pembahasan dan Klik berikut ini

Halaman 1

Berikutnya Halaman Ke 2: …

sebelumnya

Apa yang Terjadi Setelah itu Semua ?

berikutnya

~Tanda Ilahi : Merapi Meletus Dahsyat~

Mengutip wikipedia:Erupsi 2010:

foto_merapi_tempoGunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 m dpl, per 2010) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara.

Peningkatan status dari “normal aktif” menjadi “waspada” pada tanggal 20 September 2010 direkomendasi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Setelah sekitar satu bulan, pada tanggal 21 Oktober status berubah menjadi “siaga” sejak pukul 18.00 WIB. Pada tingkat ini kegiatan pengungsian sudah harus dipersiapkan. Karena aktivitas yang semakin meningkat, ditunjukkan dengan tingginya frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik, sejak pukul 06.00 WIB tangggal 25 Oktober BPPTK Yogyakarta merekomendasi peningkatan gempa_yogya_21_8_2010_sebelum_merapi_meletus_66_hari_26_10_2010status Gunung Merapi menjadi “awas” dan semua penghuni wilayah dalam radius 10 km dari puncak harus dievakuasi dan diungsikan ke wilayah aman. Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernapasan. Sejak saat itu mulai terjadi muntahan awan panas secara tidak teratur. Mulai 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB. Selanjutnya mulai teramati titik api diam di puncak pada tanggal 1 November, menandai fase baru bahwa magma telah mencapai lubang kawah.

gempa_yogya_21_8_2010_dan_korban_jktNamun, berbeda dari karakter Merapi biasanya, bukannya terjadi pembentukan kubah lava baru, malah yang terjadi adalah peningkatan aktivitas semburan lava dan awan panas sejak 3 November. Erupsi eksplosif berupa letusan besar diawali pada pagi hari Kamis, 4 November 2010, menghasilkan kolom awan setinggi 4 km dan semburan awan panas ke berbagai arah di kaki Merapi. Selanjutnya, sejak sekitar pukul tiga siang hari terjadi letusan yang tidak henti-hentinya hingga malam hari dan mencapai puncaknya pada dini hari Jumat 5 November 2010. Menjelang tengah malam, radius bahaya untuk semua tempat diperbesar menjadi 20 km dari puncak. Rangkaian letusan ini serta suara gemuruh terdengar hingga Kota Yogyakarta (jarak sekitar 27 km dari puncak), Kota Magelang, dan pusat Kabupaten Wonosobo (jarak 50 km). Hujan kerikil dan pasir mencapai Kota Yogyakarta bagian utara, sedangkan hujan abu vulkanik pekat melanda hingga Purwokerto dan Cilacap. Pada siang harinya, debu vulkanik diketahui telah mencapai Tasikmalaya, Bandung, dan Bogor.


Gunung merapi meletus dahsyat 26-10-2010 pkl 17.02 membentuk play_vidio_youtubemakna yang sangat dalam bagi manusia yang hidup, karena disitulah muncul keteraturanNya. Sebelum Meletus Dahsyat, Kota Jogja di guncang gempa, hingga kraton jogja bergetar, vKemudian 66 hari setelahnya, merapi meletus sangat dahsyat, sedahsyatnya, hingga tokoh nasional ikut menjadi korban

Merapi Meletus 26 oktober 2010


iklan_mbah_marijanMerapi meletus, didahului dengan peningkatan status menjadi awas yang berbarengan dengan terjadinya gempa dan tsunami mentawai. Tepat pagi hari status awas merapi, maka tidak berapa lama, gempa besar mengguncang, dimana akhirnya dari gempa itu, terjadilah tsunami di mentawai. Esoknya, merapi meletus tgl 26-10-2010, dengan membawa korban. Pada letusan 26 Oktober 2010, termasuk Mbah Maridjan. Mbah marijan yang ditemukan meninggal dunia, karena ikut menjadi korban letusan merapi tgl 26-oktober-2010, Detik-Detik Akhir Mbah Marijan

Selasa, 26 Oktober 2010 ,

  1. 17.00 :Mbah Marijan sedang berada di rumahnya. Saat itu, dia didatangi dua tamu yang membujuk agar bersedia turun. Tapi, Mbah Marijan tetap tidak mau meninggalkan rumah.
  2. 17.10 :Terdengar gemuruh dari lereng Merapi. Setelah itu, terlihat warna merah di atas Merapi.
  3. 17.15-19.00 : Perkiraan waktu selama awan panas (wedhus gembel) meluncur dari atas Merapi dan menyapu kampung Mbah Marijan di Kinahrejo. Ketika awan panas meluncur, Mbah Marijan diduga sedang salat Magrib di dalam kamar pribadinya. Diduga, ketika sedang bersujud, tubuhnya dihantam awan panas hingga nyawanya melayang. Note :marijan_dan_kode_66Sleman – SURYA- Juru Kunci Gunung Merapi Ki Surakso Hargo atau Mbah Maridjan menjadi korban dan ikut tewas akibat semburan awan panas letusan Gunung Merapi, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/10) sore. Seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Slamet, mengatakan, saat dilakukan penyisiran pada Rabu pagi ditemukan sesosok mayat dalam posisi sujud di dalam kamar mandi rumah Mbah Maridjan.”Kemungkinan mayat yang ditemukan tersebut adalah Mbah Maridjan, namun ini belum pasti karena wajah dan seluruh tubuhnya sudah rusak dan sulit dikenali lagi,” katanya. Menurut dia, mayat tersebut ditemukan di dalam kamar mandi rumah dalam posisi sujud dan tertimpa reruntuhan tembok dan pohon.”Biasanya di dalam rumah Mbah Maridjan tersebut hanya ditinggali oleh Mbah Maridjan sendiri,” katanya.”
  4. 21.00-24.00 : Tim evakuasi tiba di Kinahrejo untuk mencari korban, termasuk mencari kejelasan nasib Mbah Marijan. Tapi, hingga pukul 00.00, Mbah Marijan tak ditemukan. Sempat beredar kabar Mbah Marijan selamat tapi dalam kondisi lemas.

Rabu, 27 Oktober 2010,

06.30 : evakuasi_mbah_marijanPara relawan dari tim SAR dan PMI menemukanMarijan jasad di kamar pribadi Mbah Marijan. Jasad itu sedang bersujud. Dari pakaian yang tersisa, diyakini bahwa jasad itu adalah Mbah Marijan. Note ” Seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Slamet, mengatakan, saat dilakukan penyisiran pada Rabu pagi ditemukan sesosok mayat dalam posisi sujud di dalam kamar mandi rumah Mbah Maridjan.”Kemungkinan mayat yang ditemukan tersebut adalah Mbah Maridjan, namun ini belum pasti karena wajah dan seluruh tubuhnya sudah rusak dan sulit dikenali lagi,” katanya. Menurut dia, mayat tersebut ditemukan di dalam kamar mandi rumah dalam posisi sujud dan tertimpa reruntuhan tembok dan pohon.”Biasanya di dalam rumah Mbah Maridjan tersebut hanya ditinggali oleh Mbah Maridjan sendiri,” katanya.””Dipastikan mbah marijan ikut menjadi korban amukan merapi tgl 26-oktober-2010, sehingga beliau ikut pula dimakamkan, Pagi Ini Mbah Marijan Dimakamkan

gambar_merapi_4_11_2010_kompasSetelah itu merapi agak mereda, hingga datanglah letusan kedua yang dahsyat, tgl 5-november-2010 atau 10 hari setelah letusan pertama, dengan korban jiwa sementara, 69 Warga Tewas, 127 Ribu Mengungsi‎. Sampai tulisan ini di-update, maka menurut media kompas, Bencana Siang Ini Merapi Meletus Lagi! Jumat, 5 November 2010 | 11:50 WIB

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel yang membubung tinggi hingga terlihat di Deles, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2010).

Makna Merapi Meletus Dahsyat


merapi_22Catatan:[Penting] Sebelum melihat, membaca atau menonton vidio yang ada di situs ini, perlu memahami bahwa situs ini bukanlah situs Ramalan, gotak gatik matuk atau Paranormal,detil penjelasan sbb Beda Paranormal VS Hamba Allah Merapi meletus Dahsyat adalah bagian dari peringatanNya di muka Bumi agar manusia senantiasa mendekatkan diri padaNya, letusan di mulai tgl 26-10-2010 membentuk 2+6+1+0+2+0+1+0=12 dan Jika A=1,B=2 … MERAPI=62, hingga semua digitnya1+2+6+2=11 (SEBELAS)

Deretan 1 sampai 11 adalah 1+2+3+4+…+11=66 yang merupakan kejadia yang dituliskan diatas, hingga merapi meletus tgl+bln+thn+jam+menit membentuk 22 seperti gambar disamping Ada Apakah 11, 22 dan 66 yang ditampakkan OlehNya?


Ada Apakah ini Semua ? Ikuti Pembahasan dan Klik berikut ini

Halaman 1

Berikutnya Halaman Ke 2: …

sebelumnya

Apa yang Terjadi Setelah itu Semua ?

berikutnya