Dimulai tahun 2019, virus Corona mulai menyerang Ras Manusia, dengan cara mencari reseptor Pada manusia,virus ini berkembang biak pada reseptor yang terdapat di saluran pernapasan. Di tubuh manusia hanya terdapat beberapa reseptor tempat virus berkembang yakni saluran pernapasan dan saluran cerna. virus menginfeksi tubuh inang, dalam hal ini manusia, dengan cara menyerang sel sehat. Virus tersebut menggunakan sel sehat untuk mereplikasi diri sampai menyebar ke sel-sel baru. Cara menyebar dengan menempel di reseptor sel pernapasan yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 atau ACE2. Virus corona masuk ke dalam sel tubuh lewat kunci molekuler yang disebut protein S.
Setelah itu, virus bakal menyerang sistem saluran pernapasan atas sehingga menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Gejala yang muncul meliputi demam, meriang, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. ISPA berlangsung mulai dari hidung dan tenggorokan sehingga menyebabkan rhinitis, rhinofaringitis, dan nasofaringitis. Penyakit ini berkaitan dengan peradangan pada lapisan hidung hingga tenggorokan. Selanjutnya, virus terus bergerak ke bawah menyebabkan faringitis, laringitis, dan bronkitis. Penyakit ini terjadi pada tenggorokan yang menghubungkan hidung dan paru-paru. Virus corona terus bergerak secara progresif menuju saluran pernapasan bawah dan menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru. “Awalnya ISPA, lalu progresif menjadi pneumonia. Virus flu biasa umumnya hanya sampai pada ISPA dan dapat sembuh sendiri dengan mengandalkan sistem kekebalan tubuh. Pada corona, virus dapat berlanjut menyerang sistem saluran pernapasan bawah yaitu paru-paru,” Tubuh melawan masuknya virus ini dengan melepaskan sitokin, Sitokin merupakan protein yang digunakan sistem kekebalan tubuh sebagai alarm—mereka mengumpulkan sel-sel imun ke tempat infeksi. Sel-sel kekebalan kemudian membunuh jaringan yang terinfeksi untuk menyelamatkan seluruh tubuh.
Manusia mengandalkan sistem kekebalan tubuh untuk tetap tenang ketika menghadapi ancaman. Namun, selama infeksi virus corona, ketika sistem imun membuang sitokin ke dalam paru-paru tanpa regulasi apa pun, ‘pembersihan’ ini akan berdampak pada semuanya.“Dibanding menembak target dengan senapan, ibaratnya kita seperti menggunakan rudal,” kata Rasmussen. Di sini lah masalah bermula: tubuh tidak hanya mernagetkan sel yang terinfeksi, tapi juga jaringan yang sehat. Komplikasinya terjadi di luar paru-paru. Badai sitokin menciptakan peradangan yang melemahkan pembuluh darah di paru-paru dan menyebabkan cairan meresap ke kantung udara. Badai ini “membanjiri” sistem peredaran darah dan akhirnya menciptakan masalah sistemik di banyak organ. Dari sana, keadaan bisa memburuk. Pada beberapa kasus COVID-19, respons sitokin—dikombinasikan dengan kapasitas yang berkurang dalam memompa oksigen ke seluruh tubuh—dapat menyebabkan kegagalan organ.
Angka kematian akan meningkat jika virus sudah mencapai saluran pernapasan bawah. Pasalnya, paru-paru merupakan organ yang berfungsi menerima oksigen dan menyebarkan ke seluruh tubuh. Saat terjadi pneumonia, asupan oksigen berkurang. Dan menyebabkan kegagalan pernapasan dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Saat terjadi kegagalan pernapasan, organ lain dalam tubuh juga ikut kekurangan oksigen dan tak dapat mengerjakan tugas dengan sempurna. Salah satu yang terjadi adalah sepsis atau tubub mengalami keracunan akibat disfungsi organ dan sulit untuk ditangani sehingga menyebabkan kematian.
RAS MANUSIA TERANCAM
Dari tahun ke tahun penyakit entah bakteri atau virus selalu menjadi ‘ancaman’ bagi RAS MANUSIA, virus semakin berkembang semakin pintar, seolah hendak mencari titik lemah dari RAS Manusia, untuk ‘menguasai’ kehidupan. Berpacu dengan waktu, virus Corona masuk ke RAS Manusia dan beberapa ‘berhasil’ menembus mencabut kehidupan manusia, serangan itu bukankah serangan ‘pertama’ yang akan mencapai tujuan akhir . Update terus terjadi di hampir semua negara di dunia, sebanyak 152 negara telah mengonfirmasi terjangkit virus corona, 197.168 kasus dengan korban meninggal sebanyak 7.905 orang dan terus bertambah, Dan hingga saat ini, setidaknya terdapat 8 negara yang menyatakan mengunci (lockdown) wilayahnya secara nasional, spanyol, malaysia, italia, prancis, denmark, irlandia, belanda, belgia dan akan terus bertambah
Sang Pencipta Memberikan Iktibar
Virus Corona masih misteri untuk mencari cara untuk ‘menusuk’ pada dua pokok kehidupan manusia yaitu “OTAK dan ALAT REPRODUKSI”. Itulah misteri second wave pada serangan yang tidak hanya menjadi misteri , namun menguasai manusia untuk di kendalikan sesuai sehingga RAS manusia menjadi terancam.
Second Wave inilah yang menjadi misteri , dan Allah swt sebagai pencipta alam semesta, memberikan iktibar akan second wave ini. Perhatikan keteraturan ini:
Tepat tgl 11-9-2015 saat Raja ke 7 Arab Saudi bertemu Presiden ke 7 dari salah satu penduduk besar di dunia, maka CRANE roboh, dan perhatikan simbol sederhana ini 1+1+9+2+0+1+5=19. Bukankah sekarang semua menyebut COVID-19 ?, dan benar terjadi CRANE itu roboh membentuk 19, hingga dari 2015, maka 4 tahun berikutnya Virus CORONA muncul, lalu mengganas sehingga dinamakan sesuai tahunnya yaitu COVID-19
Virus Corona sebagai 19 adalah gelombang pertama sebagai iktibar dari Crane yang roboh di tanah suci, maka 13 hari berikutnya, 24-9-2015 terjadi tragedi yang lebih dahsyat, yaitu berdesak-desakan jamaah Haji, hingga ribuan korban tewas, inilah second wave, pada sisi yang lain, itulah secara sederhana 2+4+9+2+0+1+5=23 sebagai 4 tahun setelah 2019 kemunculan COVID-19. Sehingga semua menjadi 19+23+13=55 dan itulah MAUT = 55 (A=1, B=2 ….)
Senyampang itu, disaat yang sama, sebuah penegasan, seorang profesor perguruan tinggi ternama, di Unair ‘bunuh diri’/terjatuh di tower menara science di ITS, dan dinyatakan sebuah hewan yang aneh di idap oleh sang profesor, pihak Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menegaskan bahwa kematian adalah akibat infeksi larva “Strongilus” (cacing yang hidup di kuda dan menyebabkan zoonosis). “Tapi, kapan waktu larva itu menginfeksi tubuh almarhum juga tidak bisa diketahui. Yang jelas, cacing kuda itu bisa bermetastasis hingga ke otak yang menyebabkan sakit,” kata kolega dekat almarhum dan pengajar FKH Unair, Prof Dr drh Imam Mustofa M.Kes di Surabaya, “Dugaan kami korban bunuh diri terkait penyakit syaraf yang telah dideritanya selama setahun terakhir ini,” tandas Akhya
Second Wave Virus Corona
Jika virus CORONA menyerang Ras Manusia karena ukurannya sangat kecil, maka gampang menyebar, maka second wave kedua dari virus Corona dapat dibayangkan sendiri, ibarat kuda troya, saat manusia kebal dengan virus Corona
Allah swt tidak menghendaki semua RAS Manusia terancam, beberapa referensi kitab suci menyebutkan dari pelabelan VIRUSCORONA=155 (A=1,B=2 ….dst):
Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak dapat mengundurkan . (QS 15:5)
Semua menyebut CORONA sesungguhnya itulah simbol kembar agar mudah di ingat CORONA=66 (A=1,B=2 ….) sebagai sebuah deretan unik dari siklus SEBELAS, 1+2+3..+11=66
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (QS: 6:6)
Sebuah Upaya Penyelamatan Ras Manusia
Jika sang Pencipta alam memberikan iktibar akan ancaman di depan dengan makna yang sangat dalam, melalui kejadian luar biasa di tanah suci, maka sewajarnya manusia menjadi ‘aware’ terhadap ancaman terhadap RAS manusia. Kami adalah penyebar peringatan gempa jogja sebelum terjadinya yang saat dulu berusaha memberikan peringatan kepada penduduk jogja agar waspada gempa jogja sebelum terjadinya (cek bukti di situs ini, thephenomena.wordpress.com), dengan setting untuk mengingatkan semuanya agar senantiasa mendekatkan diri padaNya dengan iktibar tokoh Nasional yaitu Mbah Marijan (66, A=1, B=2). cek selebaran ini yang dibagikan di malioboro dan sekitarnya saat tgl 25-mei-2006, Masyarakat Peduli Tauhid
Bukankah Tsunami Aceh didahului dengan 66 juga ? bahwa tgl 26 terjadinya, cek di video ini, cek di 3/4 video yang menuliskan ttg 66, pada sebelum Tsunami Aceh terjadi, maka pesawat LION AIR nabrak kuburan, terjadi tgl 30-11-2004 yang secara sederhana membentuk 3+0+1+1+2+0+0+4=11/SEBELAS. Kode LION=50 adalah maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 538 , 5+3+8=16, membentuk 50+16=66, atau Register sebagai PK-LMN=66. Sekali lagi ingat bahwa CORONA=66 yang merupakan iktibar dari LION Air yang nabrak kuburan, hingga terjadilah second wave, Tsunami Aceh. Hingga kemudian Gempa dahsyat Jogja terjadi tahun 2006, merapi meletus, lalu tsunami pangandaran kemudian lumpur lapindo muncul, hingga 4 tahun berselang 26 muncul lagi pada letusan dahsyat gunung merapi tgl 26-10-2010 yang ikut menjadi korban beliau tokoh bangsa mbah Marijan (66) yang sebelum meletus 66 hari sebelumnya jogja dilanda gempa yang mengguncang keraton.
Rentang itu pula gempa terjadi di padang saat peringatan G30SPKI, tgl 30-9-2009 secara sederhana membentuk 23 dan PADANG=43 yang membentuk 66 pula, hingga terus terjadi saat G.Kelud Meletus Dahsyat 13-2-2014 yang membentuk 13, KELUD=53 sehingga menjadi 66. Diantara itulah pesawat Hilang misterius tanpa diketahui sampai sekarang yaitu MH 370 jurusan China, dan secara sederhana CHINA=35, hilang 8-3-2014 membentuk 18 hingga membentuk 53, dan 5 tahun berselang dunia di kejutkan dengan COVID=53 (A=1,B=2) yang muncul pada tahun 2019, dari virus CORONA=66, bukankah 66+53=119 yang menjadi simbol di dunia sebagai kejadian alarm penting, hingga 11-9-2015, setahun berselang CRANE roboh saat Pres ke 7 bertemu Raja ke 7 yang benar terjadi pada gambar disamping yang telah di lukiskan jauh sebelum COVID(53) muncul dan memuat 66 sehingga memuat 119, dan kitab suci mencatat ada 4 surat dengan kode unik yang rapi dan runtun yaitu 10+109=119, 36+83=119 dan 83+36=119 kemudian 89+30=119, hanya 4 surat di kitab suci !!!, semuanya membentuk jumlah akumulasi 71 sebagai surat Nabi Nuh, dimana bumi menjadi banjir dan kapal n.Nuh yang selamat, manusia musnah kecuali kapal n.Nuh.
Sekali lagi Crane roboh 2015 lalu 4 tahun berikutnya COVID-19 muncul, dari iktibar perjalanan beliaunya sang Pres ke 7, sebelum terpilih G.Kelud meletus membentuk 66, lalu setelah dilantik, maka 53 hari (COVID) longsor di banjarnegara di tgl-bln kembar 12-12-2014, hingga, pasar Klewer Solo terbakar habis 27-12-2014 yang membentuk 19 setelahnya pesawat AirAsia jatuh yang membentuk kode unik dan aneh. Hampir semua yang diberitakan ternyata membentuk sesuatu yang kembar seperti gambar disamping,
Sebelum Crane roboh 11-9-2015 saat Pres ke 7 bertemu Raja ke 7, maka Air Asia jatuh ini membentuk keteraturan tentang simbol sederhana 77 , sebagai iktibar sebelum kejadian crane roboh di tanah suci. Rentang tahun 2015 berbagai peristiwa muncul satu demi satu dan yang paling menghebohkan adalah kejadian di Tanah Suci, dimana rentetan peristiwa terjadi, sama persis dengan kejadian air asia yang jatuh, dimana 77 sesaat Pres ke 7 bertemu Raja ke 7, Crane Roboh, seolah henda memberikan iktibar dari Air Asia yang jatuh, maka tragedi lebih besar terjadi yaitu Tragedi Mina dengan ribuan jamaah yang meninggal dunia, semuanya membentuk 55, yang juga tercatat pada Air Asia yang jatuh.
Allah swt memberikan iktibar agar manusia kembali padaNya hingga sebuah masa terjadi ancaman pada RAS manusia, dan kembali iktibar yang beruntun sebagai second wave agar manusia memiliki waktu untuk mempersiapkan atau berkomunikasi yang intens kepadaNya memohon pentunjukNya dengan iktiar.
Puasa yang dilakukan oleh para nabi terdahulu, 40 hari, mulai november-2019 sampai awal januari 2020, itulah CORONA muncul sebagai iktibar yang kuat, hingga puasa kedua yang 40 hari, dimulai 2-Maret-2020 untuk menangkap second wave yang kedua agar dapat memberi alarm akan misteri Second Wave, hingga tulisan ini dibuat telah berlangsung 23 hari, dan benar terjadi saat penulisan artikel ini, sebuah ‘teriakan’ alam semesta terjadi, Gempa M 6,6 di Kuta Selatan Bali Terasa Sampai ke Jember = sebagai note, tempat lemari berderik dan gantungan kunci almari itu bergoyang-goyang
Virus Corona Telah Tercatat Sebelumnya
Coba googling dengan kata kunci/keyword “yusuf mencegah bencana dengan siklus sebelas”, maka akan keluar sebagai berikut , catat tahunnya seperti gambar berikut ini
Kemudian googling lagi dengan keyword : “Hari Penentuan” akan muncul dibawah ini:
Adalah benar terjadi dekat tgl 11-mei-2008 terjadi peristiwa besar, yaitu gempa dahsyat #3 dunia di China 12-5-2008 yang membentuk CHINA=35 terjadi 1+2+5+2+0+0+8=18, adalah 53 hingga sebelas tahun setelahnya muncul 53 itu sebagai COVID=53 (A=1,B=2…) di tahun 2019, perjalanan SEBELAS, sebagai 1+2+3+….+11=66=CORONA, maka itulah misteri second wave sebagai 53+66=119, dimana jelas Crane roboh memuat 119, dan gambar dibawah ini digambar tahun 2015 silam, memuat 119 sebelum Crane roboh, maka 119 hari, tepatnya 15-5-2015 yang secara sederhana adalah 1+5+5+2+0+1+5=19, hingga berulang lagi dengan Crane roboh juga membentuk 19, dan itulah 155 sebagai istilah yang populer VIRUSCORONA=155, yang membentuk bentuk sederhana sebagai 1+5+5=11
Semua ini adalah misteri sebagai fenomana alam semesta dan tidak dipakai kecuali misteri, sehingga jika masalah virus corona bisa mengontak situ resmi, seperti link berikut ini, https://covid19.kemkes.go.id/ atau Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, silahkan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.