~Ternyata Tsunami Jepang Telah diPeringatkan Sebelum Terjadinya~

Mengutip wikipedia:
perempuan_tsunami_jepang_11_3_11Gempa Bumi dan tsunami Sendai 2011 (東北地方太平洋沖地震 Tōhoku Chihō Taiheiyō-oki Jishin[5]?, secara harfiah “Gempa Bumi lepas pantai Samudra Pasifik wilayah Tōhoku”) adalah sebuah gempa Bumi dorongan kuat berkekuatan 9,0 yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 meter (33 ft). Gempa ini berkekuatan 7 berdasarkan skala intensitas seismik Badan Meteorologi Jepang di utara Prefektur Miyagi, Jepang. Laporan awal menyatakan kekuatan sebesar 7,9,[7] sementara peringatan tsunami JMA menyebutkan 8,4,[8] dan akhirnya 9,0. Fokus gempa Bumi dilaporkan berada di lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tōhoku pada 11 Maret 2011, pukul 05:46 UTC (14:46 waktu setempat) pada kedalaman 24.4 kilometer (15.2 mile).[9] Laporan Japanese National Police Agency (JNPA) menyatakan bahwa 15.269 tewas dan 8.526 lainnya hilang di enam prefektur, meski dikhawatirkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi. rumah_besar_tsunami_jepang_11_maret_2011Kekuatan 9,0 menjadikan gempa ini sebagai gempa terbesar yang mengguncang Jepang sepanjang sejarah[6] dan satu dari empat gempa terbesar di dunia sejak pencatatan gempa modern dimulai. Gempa ini dianggap sebagai yang terbesar yang mengguncang Jepang dalam 1.200 tahun terakhir


Gempa Jepang Jumlah Korban Tewas & Hilang Lebih dari 16.000 Orang
(sumber gambar tribunnews) Reruntuhan pascatsunami di Jepang, TRIBUNNEWS.COM,TOKYO – Kepolisian kapal_besar_tsunami_jepang_11_maret_2011Jepang melansir sudah 5.583 tewas akibat gempa dan tsunami, Jumat Pekan lalu. “Sejauh ini 5.583 orang tewas dalam bencana gempa bumi dan tsunami hari Jumat yang menghantam timur laut Jepang,” ungkap kepolisian Jepang, dilansir NHK, Kamis (17/3/2011). Sementara, 9.594 orang masih dikabarkan hilang. Namun dijelaskan Kepolisian, bahwa saat ini jumlah orang hilang yang dimaksud hanya mencerminkan jumlah sebenarnya yang terdaftar pada data polisi. “Jumlahnya (hilang) mungkin sekitar puluhan ribu,” jelasnya. Di Prefektur Miyagi, 3.158 orang telah tewas dan 2.243 hilang. Prefektur Iwate telah mengkonfirmasi 1.824 warga meninggal dunia, dan 3.853 orang masih belum diketahui kabar nasibnya. Untuk Fukushima, 546 orang meninggal dunia dan lebih dari 3.491 orang hilang. Di daerah Kanto, “puluhan orang tewas dalam bencana, termasuk 19 di Ibaraki dan 7 di Tokyo”. Demikian dipaparkan kepolisian. Kemudian, lebih dari gelombang_besar_tsunami_jepang_11_maret_2011315.000 orang kini berada di pengungsian yang tersebar di sekitar 2.300 tempat penampungan., (ilustrasi akibat gempa jepang) Gempa dan Tsunami Dahsyat yang menguncang jepang terekam kedahsyatannya lewat foto seperti dibawah ini: MERATAPI – Seorang wanita meratapi tempat tinggalnya yang tinggal puing akibat diterjang tsunami, di Natori, Miyagi, Jepang. Hingga Senin (14/3), upaya evakuasi jenazah dan warga terus dilakukan para relawan. Foto: ap/asahi shimbu, Jepang yang Kaya Raya, Kini Kelaparan

Foto-foto kedahsyatan tsb diberitakan dikompas, AP Tak ada yang yang tersisa. Seorang perempuan menyaksikan kerusakan yang terjadi di Minami Sanriku AP Warga berjalan melewati puing-puing yang dulunya pinggiran Minami Sanriku di Prefektur Miyagi. AP Sebuah sepeda motor melewati sebuah kapal nelayan yang terbalik di Hachinohe, Aomori, Jepang utara REUTERS Tak ada tempat untuk lari. Gelombang besar air hitam berbusa melewati tanggul di Miyako.

Jepang dengan segala macam kemajuan teknologinya, tempat para pakar gempa berada: bagaimana ketika menghadapi bencana sesungguhnya, Gempa Jepang sehingga mengakibatkan tsunami ( Gempa 8,9 SR, Tsunami Guncang Jepang yang kemudian dikoreksi besaran gempa (Jepang Koreksi Magnitude Gempa Jadi 9 SR), ternyata sebelum gempa para ahli telah memprediksi gempa tsb terjadi:

Pakar Gempa ITB: Gempa di Jepang sudah Diprediksi

tsunamijepang2_DETIK_COMHeadline News / Sosbud / Sabtu, 12 Maret 2011 10:17 WIB, Metrotvnews.com, Bandung: Pakar gempa dari Institut Teknologi Bandung Hamzah Latief mengatakan, fenomena gempa 8,9 pada skala Richter yang mengguncang Jepang sudah bisa diprediksi. Pemerintah Jepang juga sudah sejak lama memperingatkan masyarakatnya agar berhati-hati akan datangnya gempa hebat yang akan mengguncang wilayah Miyagi. Hal itu dikatakan Hamzah Latief di Bandung, Sabtu (12/3). Menurut Latief, gempa di Jepang kemarin sebetulnya cukup besar. Sejak tahun 1996, para peneliti sudah memperkirakan akan datangnya gempa itu di wilayah Miyagi. Makanya, jauh-jauh hari pemerintah Jepang dan peneliti memasang seismik dan alat lain untuk memantau. Piranti itu, kata Latief, dialirkan lewat kabel fiber optik. Meskipun rentang gempa dan tsunami hanya 15-20 menit, kata Latief, tapi pemerintah Jepang mampu memanfaatkan waktu pendek itu untuk melakukan berbagai hal untuk memperkecil korban. Warga misalnya, kata Latief, pasti segera menyalakan televisi begitu ada gempa. Jika ada peringatan tsunami, mereka pasti segera mengevakuasi diri. Jika pun ada korban yang jatuh, kata Latief, itu menimpa warga yang berkativitas di pesisir, seperti nelayan. Ini terjadi di Prefektur Miyagi, dan Iwate. (DOR)

Kabar yang beredar, Gempa Jepang Ternyata Sudah Diprediksi Sebelumnya:

Tsunami_Jepang_Reuters_Kyodo_2REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO–Gempa yang memorak-porandakan Jepang, Jumat lalu, ternyata sudah diramalkan sebelumnya. Namun, para peneliti tidak tahu kalau kekuatan gempa itu sangat dahsyat. Sadayuki Kitagawa, peneliti di divisi Penelitian Seismik mengatakan bahwa sebetulnya mereka sudah meramal akan terjadi gempa bumi di sekitar pantai Fukushima dan Ibaraki. Yang mereka tidak tahu adalah besaran kekuatan gempa itu dan akan terjadi tsunami. “Kami memang sudah memprediksi akan ada gempa dengan kekuatan 8 atau lebih kecil, tapi tidak yang sebesar ini,” katanya. Ia menambahkan, kekuatan gempa Jumat akan membuat rentetan gempa susulan yang diperkirakan berlangsung untuk sementara waktu. Kitagawa mengatakan, gempa dahsyat itu menyerupai gempa di Aceh 2004 yang juga menimbulkan tsunami besar Samudera Hindia. Sementara Bloomberg News melaporkan, lembaga geologi Italia mengklaim gempa Jepang menggeser poros bumi sekitar 10 cm

Gempa Dahsyat yang melanda Jepang, negeri matahari terbit, sesuai dengan pernyataan diatas, maka tahun 2010 para ahli jepang dari para profesor-profosernya telah memberikan prediksi, Gempa Bumi Bisa Diprediksi?

Tsunami_Jepang_Reuters_KyodoBANDUNG, KOMPAS.com – Gempa bumi adalah peristiwa alam yang terus terjadi sejak jaman prasejarah-ketika manusia belum tercipta, hingga kini. Kemunculannya umumnya membawa derita bagi manusia seiring semakin banyaknya properti dan benda-benda yang dihasilkan. Berkat teknologi,play_vidio_youtube kini gempa bumi pun bisa dimitigasikan, bahkan diprediksi ke munculannya. Benarkah ?

Jawaban mengenai pertanyaan ini bisa diperoleh nanti melalui Conference of the Earth and Space Science, Kamis (7/1/10) di Kampus ITB Bandung. Pakar seismolog asal Universitas Kyoto Jepang, Prof. Jim Mori akan menyampaikan pidato berjudul Can We Predict the Next Great Earthquake? Kamis pukul 11.00 WIB. Masih menyangkut upaya mitigasi dan prediksi gempa bumi, sesi selanjutnya akan menampilkan pakar seismolog ITB Prof. Sri Widiyantoro yang membawakan materi mengenai ilmu tomografi (bedah kerak bumi) untuk upaya mitigasi gempa di Indonesia dan dunia. Menurut Sri Widiyantoro, dalam jumpa pers Rabu (6/1), saat ini sebetulnya belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara presisi mengenai kapan dan di mana akan terjadi gempa. Penelitian yang ada hanya bisa mampu memprakirakan potensi besaran dan di mana gempa bakal terjadi. Jadi, belum bisa diperoleh presisi waktunya. “Makanya, saya lebih suka menyebut mitigasi, ketimbang memprediksi. Tetapi, kolega saya, Jim Mori nantinya akan membeberkan sejauhmana tingkat usahanya untuk dekat ke sana,” tuturnya kemudian

Sangat-sangat siap, para ahli di jepang ini hingga 10 Detik, Peringatan Dini Gempa di Jepang!

Tsunami_Jepang_detik_comBANDUNG, KOMPAS.com — Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa yang besar, sistem peringatan dini (early warning system) tentunya menjadi hal yang sangat penting. Di Jepang, sistem peringatan dini tentang terjadinya sebuah gempa besar diklaim tercepat di dunia, yaitu dalam hanya 10 detik, masyarakat sudah bisa tahu. Hal itu disinggung pakar gempa dari Universitas Kyoto Jepang, Prof Jim Mori, di dalam acara The 5th Kyoto University Southeast Asia Forum, Kamis (7/1/2010) di Campus Center Institut Teknologi Bandung. Pertemuan ini bertajuk “Conference of the Earth and Space Sciences”.

“Dengan peringatan ini, dalam rentang waktu sekian detik gempa menjalar dan sampai, maka masyarakat masih bisa melakukan penyelamatan diri, yaitu dengan cara merunduk atau berlindung di bawah meja,” tutur seismolog Jepang yang pernah bekerja di United States Geological Survey (USGS) ini. Hebatnya, pengumuman itu disebarluaskan melalui televisi. Dan, yang tidak kalah canggih, sistem peringatan dini yang dijalankan ini secara otomatis mampu mematikan saluran atau listrik sehingga mengurangi risiko bencana kebakaran akibat gempa. Inilah yang menjawab mengapa ketika terjadi gempa besar di Jepang, jatuhnya korban jiwa bisa diminimalisasi, bahkan ditekan hingga nol. Tentunya, selain ketentuan struktur bangunan tahan gempa yang dipatuhi dengan baik. Lantas, bagaimana dengan di Indonesia? “Informasi terjadi gempa kan rata-rata baru diterima, misal lewat ponsel, empat menit setelah kejadian. Itu pun di ponsel saya, belum di punya Anda-anda sekalian,” tutur Sri Widyantoro, pakar gempa dari ITB, kepada pers. Menurutnya, sistem peringatan dini di Indonesia tidak secanggih Jepang, salah satunya karena sistem ini mengacu pada sistem di Jerman. “Padahal, di Jerman kan justru jarang terjadi gempa,” selorohnya.

Terakhir ditahun 2010 itu, prof . dari jepang tsb memperkirakan gempa besar yang akan segera melanda indonesia, Ahli Jepang Yakini Gempa Besar Akan Terjadi

gempa_jepang_kompasBANDUNG, KOMPAS.com – Bukan untuk menakut-nakuti, tetapi patut menjadi antisipasi, ahli seismologi asal Jepang, Prof. Jim Mori meyakini, gempa besar akan kembali terjadi di Indonesia dalam waktu kurang dari sepuluh tahun, bahkan ratusan tahun ke depan. “Itu pasti akan terjadi (lagi), seperti halnya di Jepang,” tutur Jim Mori kepada pers di sela-sela acara The 5th Kyoto University Southeast Asia Forum di Kampus ITB, Kamis (7/1/2010). Tetapi, ketika ditanya kapan waktu pastinya dan di mana tempatnya, Jim hanya tersenyum kecil. Menurut pemateri Can We Opredict The Next Great Earthquake di dalam Conference of the Earth and Space Sciences di ITB ini, sampai dengan sekarang ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa secara presisi. “Dalam hitungan jam atau harian, sayangnya, sekarang ini belum dimungkinkan. Kita baru sanggup melakukan perkiraan dalam hitungan dekade dan ratusan tahun,” ujar pakar gempa nomor wahid ini. Namun, yang unik, menurutnya, beberapa hewan diketahui memiliki indera khusus untuk mendeteksi gempa besar yang akan terjadi. Ini misalnya terbukti ketika beberapa saat menjelang terjadi gempa China tahun lalu. Ribuan katak diketahui keluar dari sarangnya dan naik ke permukaan, memenuhi jalan. Kepada peserta konferensi yang hadir di ITB, ia menunjukkan foto-foto itu. Rektor Universitas Kyoto Hiroshi Matsumoto menuturkan, beberapa kelompok kecil peneliti memang pernah mengklaim bisa memprediksi kapan gempa terjadi. Namun menurutnya, secara ilmiah itu belum bisa dibuktikan dan didukung. Untuk mencegah korban jiwa akibat gempa, ucapnya, langkah terbaik adalah melalui mitigasi.

Yaitu, dengan membuat sistem peringatan dini yang efektif. Kalau perlu secanggih di Jepang, yaitu kecepatan 10 detik dan diumumkan massal. Kedua, membuat dan memastikan bangunan bisa tahan gempa. “Di Jepang, untuk bangunan baru, ini (bangunan tahan gempa) diwajibkan oleh undang-undang,” tuturnya.


Akhirnya gempa besar di Indonesia benar terjadi, ketika dengan korban jiwa terjadi gempa di Mentawai tgl 25-oktober-2010 yang disertai tsunami. Tidak berapa lama kemudian gempa besar juga melanda jepang di kepulauan Bonin, Rabu, 22/12/2010 02:07 WIB Gempa 7,4 SR Guncang Jepang Ditahun 2011 ini, gempa besar terjadi lagi Selasa, 22/02/2011 09:10 WIBGempa 6,3 SR Guncang Selandia Baru, Gedung Ambruk setelah itu, gempa besar kembali terjadi di Jepang, Rabu, 09/03/2011 10:21 WIB Jepang Gempa 7,2 SR, Berpotensi Tsunami yang tidak menimbulkan korban jiwa. Saat itu para ahli gempa menyatakan gempa yang terjadi tgl 09/03/2011 itulah puncak gempa di jepang, sungguh perkiraan itu meleset, karena dua hari setelah itu terjadilah gempa dahsyat, Gempa Hari Ini Terbesar di Jepang

Kilang Jepang TerbakarGempa berkekuatan 8,9 SR yang terjadi di Jepang, Jumat (11/3/2011) siang, tercatat sebagai gempa terbesar sepanjang sejarah Negeri Sakura. Gempa paling banyak memakan korban di Jepang tercatat terjadi pada 1891. Gempa yang berpusat di Kanto itu hanya berkekuatan 7,9 SR, tapi menewaskan sekitar 140.000 orang di wilayah sekitar Tokyo. Dengan kekuatan sebesar 8,9 SR, gempa terakhir tersebut jauh lebih kuat ketimbang gempa di Kanto, namun tidak terlalu besar dampaknya bagi Kota Tokyo. “Kami memperkirakan jatuh banyak korban dan kerusakan yang meluas,” kata Kevin McCue, seismolog di Central Queensland University di Canberra, Australia, seperti dilansir situs web ABC, Jumat. Namun, jumlah korban di Tokyo diperkirakan tidak sebanyak di Kanto 120 tahun lalu karena pusat gempa saat ini jauh di utara, sekitar 376 km dari Tokyo. Jepang yang terletak di jalur gunung api atau Cincin Api Pasifik memang termasuk wilayah yang sering terlanda gempa. Beberapa data gempa besar di Jepang yang terekam adalah gempa berkekuatan 8,5 SR di Sanriku pada tahun 1896 yang menewaskan 27.000 orang dan menyebabkan tsunami setinggi 25 meter. Selain itu adalah gempa Kobe yang terjadi pada tahun 1995 berkekuatan 6,9 SR dan menewaskan 5.502 orang.

Gempa Jepang hari ini berkekuatan 8,9 skala richter. Gempa terjadi pada pukul 14.46 waktu setempat dan berpusat di 376 km tenggara Tokyo. Gempa ini telah mengakibatkan tsunami setinggi 4 meter dan berpotensi tsunami hingga 10 meter. Peringatan tsunami diperluas hingga Pasifik, Filipina, dan Indonesia. Co-Director Australia Tsunami Research Center Professor James Goff mengatakan, gempa yang terjadi kali ini akan mampu melihat kekuatan bangunan tahan gempa Jepang, keampuhan perangkat peringatan tsunami, serta rencana evakuasi. “Peristiwa ini akan menjadi serangkaian tes untuk mereka semua,” katanya. (Yunanto Wiji Utomo)


Tidak hanya para ahli gempa yang mengetahui bencana tsb, menuliskan akan 11 itu akan terjadi sebagai hari yang kelam. Mengapa harus jepang yang terkena bencana dahsyat itu ? Bencana itu terjadi tanggal sebelas, sebelas pula hari pendirian negara jepang, itulah sebagai siklus sebelas yang telah akitf kembali . Jepang adalah salah satu negeri dengan siklus sebelas

 


 

Ada Apakah ini Semua ? Ikuti Pembahasan dan Klik berikut ini

Halaman 1

Berikutnya Halaman Ke 2: …

sebelumnya

Apa yang Terjadi Setelah itu Semua ?

berikutnya